Melestarikan alat kesenian tradisional leluhur, Budi Haryanto, warga desa Pasirnagara, menggantungkan hidup sebagai pengrajin angklung. Bahan utama pembuatan angklungnya diperoleh dari kebun sendiri dan masyarakat petani sekitar kabupaten Banjar, karena bambu banyak tumbuh di wilayah tersebut. Proses pembuatannya dilakukan secara manual di rumahnya.
Kemampuannya dalam hal seni kerajinan, Pak Budi dapatkan dari orang tuanya yang juga pengrajin angklung sejak puluhan tahun silam. Setiap harinya berbagai jenis angklung diproduksi langung bersama beberapa orang tenaga kerjanya. Terdapat pula alat musik berbeda yang tetap berbahan dasar bambu, mulai dari calung, kolintang, rebab, gitar rebab, ketipung, gendang, hingga suling. Ragam kerajinan lainnya juga termasuk, seperti bel burung, bel batik, dan aneka souveniran, juga beliau produksi.
Tak mudah memang, mengerjakan proses pembuatan tiap kerajinan dan alat musik ini khususnya. Pemilihan diameter batang bambu yang tepat sangat diperlukan, karena sangat menentukan nada yang dihasilkan. Memilih kecil besarnya dan tinggi pendeknya fisik bambu harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Itu sangat berpengaruh sekali nantinya kepada pembentukan nada disaat tinggi atau rendah.
Hal tersebut sudah dimulainya sejak tahun 2003, sedangkan awal mengenal angklung sudah beliau pelajari dikala masih duduk di bangku kelas 4 SD. Setelah semakin mahir, pria kelahiran Banjar, 13 November 1982 baru berani mempersembahkan karya-karya kerajinannya untuk mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, maupun swasta. "Jakarta fair , cooferativ fair, Riau fair, garut hut bayangkara, yogyakarta, bali di nusa 2 dan pameran promosi lainnya. Sama dinas prindagkop banjar thn 2003 - 2009, skarang saya mainnya d online aja mr," urai Pak Budi Haryanto di Facebook (15/01/2018).
Angklung berasal dari bahasa Sunda: 'Angleung-angkleungan." Sebutan ini muncul karena gerakan para pemain angklung yang berayun-ayun seiring irama yang dibunyikan. Alunan angklung yang merdu tak lepas dari sumber daya bahan, berupa bambu pilihan. Umurnya usahakan sudah tahunan, sekitar puluhan tahun yang paling bagus kualitasnya. Persyaratan ini sangat perlu dipatuhi agar nadanya tidak terlalu berubah. Sewaktu proses penebangan juga harus diperhatikan. Jangan terlalu musim panas banget dan jangan terlalu musim hujan banget. Supaya hasilnya pas, sehingga bentuk fisiknya tidak mudah pecah.
Instrumen angklung terdiri dari 18 tabung bambu buat melodi dan 3 angklung bernada akord dapat diselesaikan dalam waktu 1 minggu. Komponen tabung-tabung kemudian diraup atau dicoak agar menghasilkan nada yang beresonansi ketika dimainkan. Pengerjaan meraut bambu memerlukan tenaga kerja yang sudah berpengalaman di bidangnya. Untuk menghasilkan nada yang tepat, hasil coakan harus memiliki presisi yang sempurna.
Berbekal indera pendengaran dan tuner, bambu yang telah diraut, setelah itu diselaraskan nadanya sesuai dengan intonasi yang diinginkan. Agar angklung dapat dimainkan, Pak Budi membuat rangka sesuai ukuran tabung bambu. Rangka ini berfungsi sebagai tempat pengikat bagi nada rendah dan tinggi angklung. Tabung-tabung bambu kemudian ditata dalam ancak (frame), mengikuti tangga nada oktaf. Ancak merupakan rumah bagi tabung bambu yang berfungsi sebagai penghasil suara, ketika angklung digoyang.
Guna mempercantik tampilan, rangka-rangka angklung di ikat menggunakan rotan alami. Nada angklung kembali diperiksa pengrajin sebelum melewati sesi pengerjaan akhir. Jangan terlupa pada proses berikutnya, yakni permukaan angklung diberikan cairan pelitur dalam tahapan proses finishing agar permukaan angklung selalu terlihat mengkilat dan tahan lama.
Angklung tak hanya jadi identitas bagi budaya Sunda. Tetapi juga menjadi bagian kekayaan budaya Nusantara
Facebook: Budi Haryanto
What's Up: 0895-344-387-280
“Saya merintis sendiri usaha angklung dari thn 2003, saya bisa bikin angklung karena warisan dari ayah saya Pak Aceng angklung, beliau udh wafat thn 2013. Ayah saya jga mewarisi ilmu buat angklung dari kakeknya yaitu mbah Atta( seniman berbagai alat musik bambu , mbah ata masih ada hubungan persaudaraan dgn Pak Daeng sutisna( pencipta angklung melody di bandung). Begitulah sejarah singkatnya.”
Saat ini tenaga kerja yang anda miliki berapa banyak ?? Hasil kerajinan anda dijual, Harga terendah ?? dan Harga Termahal ??. . . . . . . . . . . .”3 orang mr., kadang2 sendiri (diborong), 25 rbu - 5 jta (angklung arumba).”
Produk kerajinan anda pernah dikirim ke mana saja ?? Apakah pernah ke luar negeri ?? . . . . . . . . . . “Tasik, bandung, jakarta, riau, majenang, purwokerto, yogyakarta, solo, malang, surabaya, bali, samarinda, batam, ke luar negri malaysia dan jerman.”
Ekspor ke luar negeri (Malaysia dan Jerman), Kapan ?? Untuk acara atau kebutuhan pribadi atau kebutuhan untuk desain ruang ??. . . . . . . . . . . . . . . .”Thn 2008 dan 2010(jerman). Utk kebutuhan pribadi.”
“Alhmdllh brangkat . .., angklung pesanan Pak Rinto Widodo (malang).” 06/01/2018.
Terima kasih atas infonya. Semoga makin sukses.
ReplyDeleteBerkat komentar anda, saya semakin semangat untuk menulis
DeleteMatur nuhun, sama sama,Pak Jasa Penerjemah Bahasa Inggris
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny