Mengamati Indahnya Beternak Burung Love Bird Bersama Chef Wahyu Prawoto |
Kupikir saat itu, mungkin punya orang dan burung ini telah lepas dari pemiliknya. Segera saja kutangkap. Rasa keperdulian merangkul diriku begitu erat untuk membelikannya sebuah rumah, yakni sangkar yang kubeli dari pasar terdekat. Aku pun sebelumnya tak menyadari. Bagaimana saya bisa menangkap seekor burung. Melihatnya pun jarang, apalagi memegangnya.
Saya kira, burung itu berjenis betet kecil. Bentuk paruhnya bengkok, pasti dia biasa mengkonsumsi biji-bijian. Langsung kakiku melangkah untuk memberi pakan berupa jagung muda. Ia pun sangat senang. Keesokan harinya saya cerita ke teman-teman. Kebetulan tetangga saya sendiri, kebetulan juga teman saya itu juga kerap memelihara burung berkarakter serupa. Sejak itu, baru tau saya kalau namanya, burung Love Birds.
Waktu itu sedang lagi trend-trend nya musim burung love bird pada kelas burung kekeka'an untuk biasanya diperlombakan. Setiap minggu pagi, teman-teman saya itu pada doyan kumpul bareng di sebelah rumah. Gak banyak, jumlahnya gak sampai 10 burung. Itu semua burung ternak milik mereka di gantung berjajar dan saling bunyi satu dengan lainnya.
Belajar dari Pengamatan.
Liat teman pada mainan burung, dan kebetulan saya baru punya (si love bird yang datang tak di undang itu). Saya coba gantungin di sekitar burung "teman" saya, dan waktu itu juga burung saya bisa ngeluarin suara terpanjang dibandingkan burung-burung yang dipagelarkan.
Seiring berjalannya waktu, trend akan burung love bird semakin bumming. Kesempatan tersebut membuat pria kelahiran 26 Juni 1986 kian menggemari dan lebih konsentrasi dalam merawat rutin si love bird itu di rumah. Setiap pagi saya mandiin, setiap hari air minumnya saya ganti, pakan pun tiap pagi dan sore selalu rajin saya amati.
Kalau ada waktu jeda berupa libur kerja, saya coba ikuti lomba burung yang enggak jauh tempatnya dari rumah. Pertama kali mengikuti lomba, burung kesayangan ku enggak mau bunyi. Tetapi sesampainya di rumah, burung tersebut terdengar begitu riang saat bersuara. Kalau burung seperti murai batu, cucak ijo, itu jenis burung kicauan. Tapi kalau lovebird itu keke'an. Bisa dibilang burung lovebird itu ngekek, dan yang ngekek panjang biasanya suaranya dapat menimbulkan naiknya harga jual.
Agak kebingungan juga sih. Kenapa di rumah mau berbunyi, kalau di lapangan atau tempat lomba, enggak mau berbunyi. Permasalahan itu yang bikin tambah penasaran. Mungkin saja penyebabnya dari pola perawatan atau bisa juga setelan si Love Bird.
Enggak sampai disitu saja. Setiap libur kerja pada keesokan harinya saya selalu ikut sertakan dia pada lomba. Sekali - dua kali mengikuti, burung love bird ku masih enggak mau bersuara. Minggu berikutnya saya coba merubah sistem kerja perawatan. Yang kadang paginya di jemur sampai siang, saya ganti dengan jemur sebentar lalu masukin ke rumah. Yang biasanya pada sore hari saya taruh di dapur, saya ganti dengan menaruh di ruang tamu. Yang tadinya gak pernah mandi pada malam hari, saya coba mandiin pada waktu malam hari.
Alhamdulillah. Minggu berikutnya pas ikut perlombaan lagi, burung saya bisa masuk juara 10 besar dan akhirnya saya tambah suka sama si love bird di rumah.
Makin Rindu Setelah Berhasil Menjodohkan.
Lama kemudian baru tau kalau love bird di rumah itu jenis kelaminnya betina. Karena kesimpulan tersebut, saya membeli pasangannya yang jantan di pasar burung (Burung Love Bird Ombyokan). Asal pilih saja waktu itu dengan harga Rp. 200 ribu.
Ada kesempatan, chef yang bekerja di Hotel Trawas & Cottages tanya-tanya ke teman. Gimana cara kalau mau ternak love bird. Kebetulan burung yang tak diundang itu berkelamin betina. Sedangkan yang saya beli di pasar burung itu tanpa sengaja adalah jantan.
Berbagai info menyarankan saya untuk membeli tempat khusus buat burung bertelur. Yakni berupa sangkar besar seharga Rp. 25 ribu. Segera saya coba untuk kemudian saya taruh keduanya. Mereka saling curi-curi pandang, tapi dalam sangkar yang berbeda. Mulai saat itu, burung gak mau berbunyi. Burung terlihat lebih agresif dari biasanya. Misalnya yang satu turun, yang satunya ikut turun. Yang satu naik manjak, satunya juga begitu. Malah punya saya yang lama sayapnya itu di buka dan ekornya naik ke atas.
Kesimpulan saya, kedua burung ini mau kawin kayaknya. Esoknya saya belikan sebuah sangkar kotak box yang besar. Kedua burung itu saya taruh jadi satu. Awalnya berantem, gak lama kok saling gigit'an, paruh sama paruh. Ternyata aksentuasi tersebut menggambarkan perilaku mereka yang saling suap-suapan. Akhirnya mereka berdua kawin deh.
Dari situ, setiap pagi dan malam selalu saya perhatikan. Hitungan baru 2 minggu udah menghasilkan 1 butir telur. Lama kelamaan jumlahnya jadi 5 butir telur. Enggak sampai 1 bulan, 4 butir telur kemudian menetas. Mulai minuman dan makanan berupa sayuran selalu saya kasih, gak pernah telat. Pagi sore, saya kontrol. 2 bulan kurang, anakan sudah ada bulu dan sudah belajar makan sendiri.
Pertumbuhan fisik si anak semakin membesar. Sangkar baru selekasnya saya persiapkan. Bagi anakan burung love bird yang sudah bisa makan secara mandiri, saya pisahkan. Sejak saat itu, saya punya kesenangan tersendiri dalam merawat burung love bird. Kabar baik kemudian datang dari seorang teman. Ia membeli anakan love bird berumur sekitar 4 bulan dengan harga Rp. 250 ribu per ekor.
Tahun Yang Selalu Baru.
Di tahun 2016, chef Wahyu Prawoto mulai menambah jumlah indukan dengan membeli di peternakan love bird dengan harga 600 ribu rupiah. Alhasil, saya sangat puas dengan kinerja pengalaman dalam merawat burung.
Sekitar 2 minggu, mereka mulai kawin. Dari bertelur sampai menetas membutuhkan waktu 27-29 hari. Dari menetas hingga matanya kebuka, usianya 1 minggu. Pada usia 4 minggu saya coba ambil anakan untuk diberi makanan secara langsung. Satu indukan atau sepasang love bird bisa menghasilkan 3-4-5-6 telur. Alhamdulillah, indukan di rumah semakin pandai. Bertelur 5 biji, bisa menetas 4. Kadang bertelur 6 biji, bisa menetas semuanya.
Yang saya beli sepasang dengan harga 600 ribu, sejak awal kerap menghasilkan 4 anakan sekali panen dengan waktu paling lama 4 bulan. Kabar baiknya, modal saya sudah kembali dalam waktu 4 bulan setelah menjual anakan tersebut. Rp. 250 ribu untuk satu anakan, jadi empat anakan totalnya 1 juta rupiah.
Saking senangnya sampai lupa, berapa kali panen, berapa total uang yang saya dapatkan dari berjualan anakan burung tersebut. Sampai sekarang to love bird masih musim, apalagi sekarang beda warna bulu beda harga. Alhamdulillah harga stabil.
Bisa dibilang dengan modal 600-700 ribu (beli sepasang indukan love bird) untuk jenjang waktu 4 bulan, modal kita bisa kembali. Kalau 8 bulan ?? Kalau setahun, bagaimana ?? Udah gitu perawatan love bird bisa dikatakan mudah. Yang penting pakan/makanan, dan minum jangan sampai telat.
Tips berternak Love Bird:
- Beli sangkar love bird lebih dulu.
- Beli indukan yang jelas. Usahakan indukan yang pernah reproduksi atau yang sudah pernah bertelur.
- Agak mahal gak papa. Yang penting pernah reproduksi.
- Biasanya tidak pernah mengecewakan. Dari mulai kawin sampai pertama bertelur butuh waktu 2 minggu.
- Dari awal pengeraman sampai menetas kira-kira 27-29 hari.
- Paling lama butuh waktu 1 bulan. Kalau ragu, sebulan setengah anakan siap di ambil.
- Kalau beli indukan di peternakan love bird, kebanyakan si peternak berani ngasih jaminan. Jika yang dibeli enggak bertelur, bisa ditukar lagi sama indukan yang lain.
- Saat burung mulai bertelur, jangan sekali-kali pindahin sangkar. Karena sedikit goyangan pada sangkar burung, kebanyakan telur akan gagal menetas.
- Jika burung mulai mengerami telur, jangan sering diliatin. Karena si induk ingin tenang.
- Ada juga indukan yang gak mau nyuapin anaknya. Kadang setelah menetas, anaknya dijauhin, bahkan kadang diinjak.
- Kalau seperti itu, anakan berumur seminggu diambil atau disuapin sendiri. Minta bantuan isteri pas posisi di tinggal kerja.
- Kalau punya indukan bagus, dirawat saja sampai tua. Kalau punya indukan yang agak cuek sama anak, mending dituker tambah saja yang indukan lain di peternakan burung.
Nama Lengkap: Wahyu Prawoto
Pekerjaan: Chef di Hotel Trawas & Cottages
Bagi anda yang berminat untuk memelihara burung love bird, silahkan menghubungi beliau melalui . . . .
No WA: 0812-1739-0885
Jangan Sampai Lewatkan Promo Spesial :
ReplyDelete★ Bonus 100% Win Beruntun 8x, 9x, 10x
★ Bonus Deposit Pertama 10%
★ Bonus Deposit Setiap Hari 5%
★ Bonus Cashback Mingguan 5% - 10%
★ Bonus Referral 7% + 2%
★ Bonus Rollingan 0,5% + 0,7%
Agen Judi Online Deposit Linkaja
• Slot Online
• Sabung Ayam
• Judi Casino Online
• Judi Tembak Ikan Online
Tersedia Juga Deposit & Withdraw Via :
» GOPAY | OVO | DANA | SAKUKU | PULSA | SEMUA JENIS REKENING BANK DI INDONESIA.
Link Pendaftaran »» Klik»» https://bit.ly/3b2Tnq7
Kontak WhatsApp »» Klik»» Klik Link : hhttps://bit.ly/aktif24jam
Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) »» Klik»» https://bit.ly/2VD8fER
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny