Thursday, July 13, 2017

Ayo! Cicipi Bolu Batik karya Ibu Retno Dyah. . . .Dijamin enggak menyesal deh

Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.
Ayo! Cicipi Bolu Batik karya Ibu Retno Dyah. . . .Dijamin enggak
menyesal deh

Rutin bermunculan model dan motif yang beragam, kini batik tidak lagi dianggap sebagai ornamen kuno. Masyarakat menggemarinya sebagai pakaian yang sangat nyaman untuk dikenakan sehari-hari.

Batik merupakan produk budaya Indonesia yang sangat unik dan masih mampu membuat dunia terkagum-kagum, bahkan terpesona. Apalagi dengan model dan motif yang hingga saat ini semakin unik dan beragam. Dan ternyata proporsi nilai dharma tersebut bukan hanya kain ataupun pakaian dengan motif yang digambar dan dicelup. Yang kini dapat dijadikan buah tangan dari sana.

Karena kini ada batik yang bisa dimakan. Ha a a a, apa tuh ?? Tentu bukan kain batik atau pakaian batik. Tapi bolu gulung dibuat dengan motif batik hasil karya seorang ibu rumah tangga yang saat ini memilih untuk bertempat tinggal di Bogor, Jawa Barat. Sudah 3 tahun terakhir, Ibu Retno Dyah, 45, menggeluti produksi bolu batik cantik ini yang membuat namanya dikenal banyak orang. Enggak hanya Indonesia, namun juga luar negeri.

Jadi motifnya bisa bermacam-macam. Ia punya sekitar 10 motif yang menjadi Best Seller, lengkap dengan rasanya yang manis memikat dan lezat, serta unik. Lihat tuh: ada motif kayu, mega mendung, dan harjo mukti yang membuat kue-kue cantik ini sayang untuk dimakan.

Dalam 3 bulan pertama, usahanya yang bernama Bolu Batik menghasilkan 1.000 bolu kukus batik. Harga jualnya pun sangat terjangkau, yakni Rp. 75 ribu untuk termurah dan Rp. 100 ribu untuk yang termahal. Wanita kelahiran 10 Juli 1972 ini pastinya tidak pelit membagi ilmu. Dengan senang hati ia bersedia menularkan ide kreatifnya kepada mereka yang ingin belajar.

Berbekal ilmu dan kemahiran membatik di atas kain, hal inilah yang membuat Ibu Retno Dyah, 45, berani mengaplikasikan seni membatiknya ke dalam bentuk makanan.
Ayo! Cicipi Bolu Batik karya Ibu Retno Dyah. . . .Dijamin enggak
menyesal deh
Berbekal ilmu dan kemahiran membatik di atas kain, hal inilah yang membuat Ibu Retno Dyah, 45, berani mengaplikasikan seni membatiknya ke dalam bentuk makanan.

Memikat Perhatian Siapa Saja.

Ia sejak dari awal tidak memiliki cita-cita sebagai pemasak. Pencapaian kemahirannya dalam olah kuliner diakui berjalan mengalir. Buah dari informasi yang sempat menghampirinya saat bergabung pada suatu grup di Facebook.

Tentu disana banyak terdapat rekan-rekan yang memposting aneka pilihan masakan. Selain banyak roll cake, para anggota juga dapat menemukan ragam kue bolu berkarakter animasi, seperti hello kitty, minion, doraemon, dan banyak lagi. Namun, jarang sekali ditemukan kue bolu bermotif batik.

Kebetulan juga saat itu sudah cukup lama ia berjualan barang-barang unik yang mengandung khas budaya Jogja, tempat kelahirannya. Dari pakaian jadi hingga tas batik. Ujarnya kepada Harian CNN (06/01/2015), "Pas kebetulan teman saya ada yang kontak mau beli kain batik saya, itu saya sambil membereskan kain batik saya gulung-gulung. Nah, disitu tiba-tiba, kayaknya batik ini diaplikasikan ke bolu cantik deh. Akhirnya saya bikin."

Meskipun tidak ada aturan baku, namun melukis bolu batik tetap ada pakemnya. Terhitung sudah 14 kali percobaan yang dilakukannya sejak bulan Juni 2014 dengan kapasitas waktu 30 menit untuk 1 bolu batik. "Saya nyoba ternyata batik bisa diaplikasikan ke bolu, padahal baru nyoba pertama masih pada beredel. Gituh, belum rapi, tapi saya sudah senang. Ternyata batik bisa. Nah dari awal itu sampai sekitar 1-2 minggu baru saya menemukan teknik yang. Bukan menemukan teknik yah, sudah rapih lah gitu," terang Ibu Retno pada suatu sesi wawancara di You Tube.

"Untuk motif-motif tertentu misalnya, kayak sidomukti untuk hantaran. Nah itu kita harus ikut pakem karena batik-batik klasik itu ada filosofinya," tambahnya kemudian. Selain cita rasa dan tampilan yagn menjadi daya tarik, proses pembuatan bolu gulung batik ini juga membutuhkan ketekunan dan ketelitian yang tinggi saat mengaplikasikan warna. Karena disitulah letak keistimewaan kue bolu batik bagi para pelanggannya.

Bahan yang digunakan pun seperti pada umumnya. Setelah selesai membuat, barulah batik dikukus sekitar 10 menit.
Ayo! Cicipi Bolu Batik karya Ibu Retno Dyah. . . .Dijamin enggak
menyesal deh
Bahan yang digunakan pun seperti pada umumnya. Setelah selesai membuat, barulah batik dikukus sekitar 10 menit.

Prosesnya Terbilang Sederhana.

Bahan-bahan dasar pembuatan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bolu gulung biasa. Tepung terigu, kuning telur, gula pasir, garam, pengembang kue atau emulsifier, pewarna makanan, susu cair, minyak sayur, vanilla, dan backing powder. Hanya saja ada 2 aonana yang perlu dibuat. Yakni adonan untuk membuat pola di motif batik dan adonan pelapis bolu yang semuanya berbahan sama.

Setelah terkumpul, semua bahan dicampur merata hingga adonan mengental. Kekentalan adonan sangat penting agar bentuk dan ornamen batik tersebut bisa menyatu. Untuk ornamen batik hanya memerlukan pewarna makanan dengan aneka varian warna. Dibutuhkan kejelian pembuatan agar pola batik terlukis dengan baik dan sempurna.

Yang menarik, Bolu Batik menawarkan rasa-rasa favorit. Ada rasa vanilla, terus strawberry, coklat, sama blueberry. Paling banyak digemari oleh pelanggan setia, yaitu cokelat. Namun tetap, prosesnya memakan waktu. Hal yang disebabkan oleh tantangan saat proses pencampuran warna agar menghasilkan perpaduan warna batik yang sedap dipandang. Pola kerja yang baik akan menghasilkan tampilan yang cantik, sedangkan resep dan bahan berkualitas akan menciptakan rasa sangat lezat dan harus ada perpaduan antara kedua hal tersebut.

Enggak muluk-muluk sih target penjualannya. Tutur beliau kepada saya, Clenoro Suharto di Facebook account (06/07/2017), "Omset per bulan sekitar 1.000 pcs," dikirim sesuai pesanan bagi acara-acara gathering dan souvenir pada acara prosesi pernikahan ataupun kelahiran. Dan sekarang sudah ada pilihan cake Bolu Batik terbaru, yakni, "Cake batik, rainbow batik, lapis Surabaya batik," jelasnya. Adapun keuntungan bersihnya sekitar 50% dari omzet bulanan.

Tingginya antusiasisme pesanan bolu batik membuat ibu dari 4 anak ini pun melayani permintaan membuka kelas khusus, membuat kue tersebut. 3 lokasi sekaligus, yaitu Bekasi, Bogor, dan Yogyakarta. Jumlah muridnya tak hanya berasal dari negeri kita tercinta, siswa yang ingin belajar membuat kreasi cantik nan unik ini juga datang dari luar negeri, seperti India, Malaysia, dan Belanda.

Website: http://bolubatik.com/
Facebook: https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/
Twitter: https://twitter.com/bolubatik





Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.

Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.

Awalnya banyak pembeli mengetahui adanya bolu batik dari Facebook (https://id-id.facebook.com/RetnoDyahBoltikJellyArt/). Terus karena penasaran, akhirnya mereka mau bersedia datang ke kedai bolu batik milik Ibu Retno Dyah,45, di Bogor. Pesen, terus pesen, dan pesen lagi yang kemudian jadi sangat berminat untuk mengkonsumsi setiap hari. Kiat Ibu Retno enggak sulit sih. . . .Selain harga, kualitas juga harus dipertahankan, demi kepuasan para pelanggannya.









 



Sumber Penulisan:
https://www.kaskus.co.id/thread/5441b2f112e2573c1e8b4576/cita-seni-dalam-rasa-bolu-gulung-batik/
https://bolukukuse.blogspot.co.id/2015/12/kursus-bolu-batik-di-jogja.html
http://indonesiayoungentrepreneurs.com/2015/01/21/membatik-laba-manis-bisnis-bolu-gulung-batik/pemilik-bolu-gulung-batik-retno-dyah/
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150106102222-262-22615/menikmati-batik-dari-sepotong-bolu-gulung/
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/membatik-laba-manis-bisnis-bolu-gulung-batik
http://hellocikarang.com/leisure/hobby/309-bolu-batik
http://batikwordpress-env.ap-southeast-1.elasticbeanstalk.com/tag/retno-dyah-bolu-batik/
http://entrepreneur.bisnis.com/read/20150521/263/435864/bolu-batik-desain-cantik-alirkan-laba-asyik
http://www.msuharto.com/2015/12/review-bolu-gulung-batik-retno-dyah.html
http://berani.id/tren/details/cantiknya-bolu-batik
http://bogorkayungyun.blogspot.co.id/2016/05/kuliner-bolu-batik-asli-bogor.html
https://www.facebook.com/insomnctv/posts/893395460762860


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube