Wednesday, June 15, 2016

Pak Honorius Rachmantio: Pengusaha Keju Yang Sukses Di Internasional, Berkat 90% Buruh Lokal

Kenyataan krisis moneter pada tahun 1998 adalah masalah yang tidak diinginkan oleh juta pengusaha pada saat itu. Namun Pak Honorius Rachmantio mampu menggunakan intuisi bisnisnya guna meolong para peternak Sapi dan 90% Buruh lokal dari Sukabumi. Alhasil, Keju Baros mampu meraih sukses di Dunia Internasional.
Pak Honorius Rachmantio: Pengusaha Keju Yang Sukses Di Internasional,
Berkat 90% Buruh Lokal

Bukan kegiatan yang mudah memang. Namun, tekad dan keseriusan yang kuat telah terbukti mampu menjawab segalanya. Itulah prinsip hidup yang di pegang oleh seorang pria kelahiran Tangkil, Cirebon.


Memiliki invovasi dalam mengembangkan suatu produk, ada kiranya kita mengakui setiap hasil kerja yang dimiliki oleh Pak Honorius Rachmantio, 79. Mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di Technical University, salah satu Universitas yang kala itu berada di wilayah Jerman Barat.


Sesaat setelah lulus pada tahun 1970-an, pekerjaan sebagai kontraktor adalah karir pertama kalinya yang ia geluti sesampainya di tanah air. Namun kesuksesan tak dapat diukur melalui banyaknya penghasilan atau jabatan yang sudah dicapai. Pak Rachmantio harus mengurungi niatnya untuk melanjutkan karir pada bidang yang ia gelututi pada saat itu. Ya, hubungannya dengan keluarga harus memiliki jarak karena kesibukan yang ada.


Tetap! Bakat yang diwariskan oleh ayahnya sendiri tidak akan pernah lepas dari jejaknya. Kembali anak ke 10 dari 12 bersaudara meraih proyek besar akibat mendirikan CV Titan pada tahun 1973. Berbekal pertumbuhan permintaan yang diraih dan pengalaman di bidang jasa konstruksi, CV Titan menaikkan peringkat untuk strata perusahaannya menjadi PT Karya Titan. “Kita pernah menggarap proyek Telkom di Aceh, kantor Honda dari Astra, proyek tangki Pertamina di Balikpapan dan ada juga proyek pemukiman untuk pengungsi di Pulau Galang,“ ungkap Pak Honorius kepada Harian Kontan, Rabu, 8 Juni 2016.


Berdasarkan pertimbangan untuk penataan parkir bagi alat-alat berat yang dimiliki, Pak Rachmantio memutuskan untuk membeli 26 hektar lahan di Desa Sasagaran, Kebon Pedes, Sukabumi atau lebih dikenal dengan nama Bukit Baros. Sempat ia menjelaskan tentang keadaan saat itu, “Waktu membeli tanah di Baros itu, tanahnya enggak bisa dibayangkan. Dulu tidak teratur seperti sekarang, alang-alang semua.”


Mengubah perspektif untuk fokus pada pekerjaan, sementara ide brilian tentang masa kecil mampu menunjang suatu keseimbangan yang diharapkan. Pak Rachmantion serta merta mendirikan perusahaan baru yang bernama ‘PT Bukit Baros Cempaka’ pada tahun 1983. Perusahaan tersebut berguna untuk menapaki jalur bisnis lainnya yang bergerak pada bidang peternakan dan perkebunan. 45.000 ayam dan 20 ekor sapi untuk bidang peternakan, serta barisan perkebunan cabai untuk sektor perkebunan.



Awal berdirinya Usaha Keju Gouda.


Kenyataan krisis moneter pada tahun 1998 adalah masalah yang tidak inginkan oleh jutaan pengusaha pada saat itu. Perusahaan yang mereka miliki pun harus merasakan dampak yang ada. Begitupun juga apa yang dialami oleh Dr Ir Honorius Rachmantio. Perusahaan pengocor baja yang berskala nasional harus ia jual ke perusahaan asal Jerman. Seraya ia mengungkapkan kenyataan tersebut dengan bangga, “Sampai sekarang, itu jadi pabrik pompa yang terbesar dari Jerman.”
Kemudian tak disangka, intuisi bisnis yang dimiliki oleh Pak Rachmantio berbicara langsung kepada kenyataan bersama solusinya. Dia langsung mengambil keputusan untuk membuat jalur bisnis baru dengan membangun sebuah Pabrik Konsentrat guna menolong berbagai peternak sapi perah. Ketidak perhatian pemerintah sejak krisis untuk bidang tersebut membuat ia tergerak untuk menampung produksi susu dari para peternak di Sukabumi.

Setiap tahun Kota Gouda di Belanda dikunjungi oleh ribuan turis dari berbagai manca negara.
Pak Honorius Rachmantio: Pengusaha Keju Yang Sukses Di Internasional,
Berkat 90% Buruh Lokal
Setiap tahun Kota Gouda di Belanda dikunjungi oleh ribuan turis dari berbagai manca negara.

Serempak dengan arah perencanaan, Pak Rachmantio mengimbangi kebutuhan situasi yang ada melalui pendirian sebuah pabrik Keju Gouda pada tahun 1999. Mereka memulai langkah awalnya dengan mendistribusikan keju bermerek Natura. Lantas perusahaan tersebut pada tahun 2002, menambah daftar list produknya dengan membuat merek baru, yaitu Baros.


Alhasil, nama produk yang mengambil kata dari sebuah kota di Belanda, yaitu Kota Gouda tidak hanya berhasil merajai pasar lokal. Produk tersebut telah mampu menarik hati aneka pasar di berbagai pelosok dunia. Mungkin saja, peran ritel modern (Giant, Gelael, Food Hall, Kem Chicks, Hero, dsb) telah menuntun kualitas Gouda untuk selalu lebih baik dari pesaingnya. Sempat ia mengungkapkan, “Satu klien, bisa bikin 20 ton,” serta 3 ton untuk waktu proses kerja selama 10 Jam.


Tidak ketinggalan mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie mengagumi kinerja yang dimiliki oleh Baros, “Saya sering mendapat laporan dari pemilik Bukit Baros yang kebetulan kawan saya. Apalagi proses produksi keju Baros ini melibatkan warga sekitar,” ungkap Pak Habibie kepada Radar Sukabumi saat ia berkunjung ke Bukit Baros pada tahun 2012 dan Pak Bacharuddin Jusuf seraya memuji kinerja dari pabrik Baros karena buruhnya adalah 90% masyarakat sekitar, “Produsen keju biasanya dari luar negeri. Tapi saya terkesan setelah melihat langsung warga Sukabumi juga bisa membuat keju dengan kualitas sangat bagus.”
 

Setiap tahun Kota Gouda di Belanda dikunjungi oleh ribuan turis dari berbagai manca negara.Kenyataan krisis moneter pada tahun 1998 adalah masalah yang tidak diinginkan oleh juta pengusaha pada saat itu. Namun Pak Honorius Rachmantio mampu menggunakan intuisi bisnisnya guna meolong para peternak Sapi dan 90% Buruh lokal dari Sukabumi. Alhasil, Keju Baros mampu meraih sukses di Dunia Internasional.Setiap tahun Kota Gouda di Belanda dikunjungi oleh ribuan turis dari berbagai manca negara.

Kenyataan krisis moneter pada tahun 1998 adalah masalah yang tidak diinginkan oleh juta pengusaha pada saat itu. Namun Pak Honorius Rachmantio mampu menggunakan intuisi bisnisnya guna meolong para peternak Sapi dan 90% Buruh lokal dari Sukabumi. Alhasil, Keju Baros mampu meraih sukses di Dunia Internasional.Kenyataan krisis moneter pada tahun 1998 adalah masalah yang tidak diinginkan oleh juta pengusaha pada saat itu. Namun Pak Honorius Rachmantio mampu menggunakan intuisi bisnisnya guna meolong para peternak Sapi dan 90% Buruh lokal dari Sukabumi. Alhasil, Keju Baros mampu meraih sukses di Dunia Internasional.Kenyataan krisis moneter pada tahun 1998 adalah masalah yang tidak diinginkan oleh juta pengusaha pada saat itu. Namun Pak Honorius Rachmantio mampu menggunakan intuisi bisnisnya guna meolong para peternak Sapi dan 90% Buruh lokal dari Sukabumi. Alhasil, Keju Baros mampu meraih sukses di Dunia Internasional.

Setiap tahun Kota Gouda di Belanda dikunjungi oleh ribuan turis dari berbagai manca negara.Setiap tahun Kota Gouda di Belanda dikunjungi oleh ribuan turis dari berbagai manca negara.

















No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube