Sunday, April 2, 2017

Stefanus Martin membuat Miniatur Bus secara Manual dan TANPA CETAKAN

Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.

Sebagai salah satu alat transportasi, keberadaan bus antar kota dan antar propinsi ternyata masih menjadi menu favorit dan pilihan utama bagi sebagian besar orang yang mau bepergian ke luar kota. Selain tarif yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesawat, sensasi dan pengalaman menaiki bus antar kota antar propinsi juga menjadi daya tarik tersendiri.

Hal ini lah yang menjadi inspirasi bagi Pak Stefanus Martin untuk membuat miniatur bus antar kota dan propinsi yang sangat mirip dengan aslinya. Sudah 5 tahun pembuat miniatur bus yang diberi nama S.M Art Miniature Bus ini menggeluti usaha ini. Berbagai model bus antar daerah pun sudah dibuatnya. Ketertarikan ia dengan bus juga dipengaruhi oleh cita-citanya pada masa lampau, yakni keinginan untuk memiliki sebuah bus umum standar.

Lewat tangan kreatifnya, miniatur-miniatur bus ini ia desain sendiri sesuai foto bus asli yang diperoleh dari pemesan. "Semua dibuat secara hemat. Tanpa cetakan, semua dibuat manual. Lebih detail. Kalau yang biasa itu kan ya asal bentuk bis kotak gituh. Kalau ini enggak. Dia lebih menyerupai bis asli," Pak Stefanus Martin sempat menerangkan kepada acara Televisi, Net24, "Ya, yang paling susah untuk modal seperti tingkat itu. Itu agak rumit. Lebih sedikit. Karena ya itu, lantainya 2 yang membuat agak rumit."

Mr Stefanus mengungkapkan, proses pembuatan miniatur tersebut terbilang tidak mudah. Selain unsur ketelitian, juga dibutuhkan waktu kerja yang tidak sebentar. Tahapan produksi menggunakan skala perhitungan 1 banding 20. Deskripsi nyata tentang Bus pun di aktualisasikannya dalam bentuk rangkaian produksi bus menggunakan bahan sederhana, seperti akrilik, resin, cat, dempul, kayu untuk bagian body, triplek untuk bagian samping dan atap bus. Untuk membuat ban, Pak Stefanus menggunakan bahan karet sintetis sehingga bentuknya sangat dinamis, semirip mungkin ban bus aslinya.

Bagian bemper depan dan belakang bus, ia memilih menggunakan bahan resin. Sementara untuk onderdil bus dilakukan dengan menggunakan perhitungan yang serupa dengan pabrik. Pola arsitektur desain dengan menggunakan bahan aklirik yang kemudian bentuknya sesuai dengan badan bus yang diinginkan. Badan bus kemudian dirakit dengan cara menempel tiap bagian dengan lem. Setelah terbentuk, proses dilanjutkan dengan melengkapi badan bus dengan bemper depan dan belakang, serta ornamen kaca bus. Agar semakin menyerupai aslinya, badan bus setengah jadi ini dicat dengan menggunakan teknik brush sesuai dengan motif yang diinginkan.

Tak hanya itu, detail interior miniatur bus ini juga sangat diperhatikan bersama bahan streofoam-nya Jajaran Kursi penumpang terasa nyaman berkat rangkaian jumlah bantal, selimut, dan tirai. Pintu supir dan bagasi bisa dibuka. Anda pun bisa memesan lampu khusus yang bisa menyala, serta mesin moderen yang bisa berputar. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013. Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan kondektur bus. "Sudah persis dengan kehendak saya atau persis dengan pesanan saya. Sudah bagus, semuanya sudah bagus, tinggal pasang roda saja," Ujar Pak Sumadiyo, Mantan Pengemudi Bus.

Anak kampung dari Desa Asinan, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini menghabiskan waktu hingga 1 bulan untuk menyelesaikan tiap 1 (satu) buah miniatur bus. Bicara tentang harga jual, produk Pak Stefanus memiliki tarif yang jauh lebih murah dibanding usaha sejenis. Terbukti, setelah saya banyak menulis tentang pembuatan miniatur bus, rata-rata mereka membanderol harga produk berkelas exclusive sebeesar Rp. 10 juta/unit. Sedangkan harga juga per unit SM Art Miniature Bus Carosserie hanya Rp. 1 juta. . . . . .Terjangkau toh !!

Facebook: https://www.facebook.com/SM-Art-miniature-bus-carosserie-335651816645848.




Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.

Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.Tiap proses pengolahan memerlukan ketelitian, disiplin, talenta, serta kecermatan. Pak Stefanus Martin telah membuktikan hasilnya bersama SM Art Miniature Bus Carosserie. Ia memulai semua ini sejak tahun 2013 Enggak sedikit pelanggannya hingga saat ini merupakan para pensiunan supir dan konduktur bus. Mereka menjadi pelanggan setia, karena bukti hasil karya Miniatur Bus dari Pak Stefanus yang sangat mirip dengan aslinya.





Sumber Penulisan:
http://www.antarajateng.com/detail/kerajinan-miniatur-bus-tembus-sejumlah-daerah.html
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/paling-susah-membuat-miniatur-bus-tingkat/
http://www.viva.co.id/onepride/video/watch/54346-inilah-miniatur-bus-indonesia-paling-detil
http://tv.liputan6.com/read/2429924/segmen-7-miniatur-bus-hingga-persiapan-jelang-imlek-di-rrc


2 comments:

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube