Tuesday, August 30, 2016

Filosofi di balik brand Artrek? Tas Kamera berkualitas Internasional dari Murid lulusan SMA

Anak tukang kayu dan Pak Rahmansyah hanyalah lulusan SMA di Jombang, Jawa Timur. Sampai suatu saat, kedekatannya dengan organisasi pecinta alam menuntun Pria yang sering dipanggil Manca untuk membuka toko peralatan outdoor dengan modal Rp. 500.000.   Gayung pun bersambut saat kegemarannya akan dunia fotografi menuntun produktivitas yang ada untuk segera mengkreasikan tas kamera. Awalnya bagus, namun sempat juga ia menghadapi masalah internal maupun eksternal. Saat itu, ia hanya bisa berujar, "Rezeki sudah ada yang mengatur."   Uniknya, hingga saat ini strategi marketing yang dilakukan oleh Brand Artrek masih menggunakan pola komunikasi secara tradisional atau dari mulut ke mulut. Alhasil, pembeli dari Thailand, Korea Selatan, Australia dan Filipina tidak sungkan untuk rajin mampir ke bengkel Artrek seluas 80 meter persegi di Manggarai Utara, Jakarta Selatan.
Filosofi di balik brand Artrek? Tas Kamera berkualitas Internasional dari
Murid lulusan SMA
Kegiatan liburan selalu menyenangkan. Disitu anda selalu bisa melupakan sejenak keseharian yang terjadi, menikmati waktu tanpa ada beban, dan melakukan berbagai hal mengasyikkan yang sebelumnya hanya dapat dipendam dalam keseharian.

Sayang rasanya bila kita tidak mengabadikan momen yang dilalui. Tentu kamera sudah menjadi perangkat wajib. Tidak terlupa, kamera digital dan lensa merupakan perangkat yang cukup sensitif. Ada baiknya, kita harus menjaga perangkat tersebut untuk tetap aman dikala libur.

Apalagi bila kita liburan ke berbagai tempat yang memiliki kondisi geografis cukup berat, seperti: pantai, gunung, hutan, dsb. Kenyataan ini tentunya rentan untuk dapat membuat kamera mudah rusak. Namun bila anda mengkondisikan keamanan tersebut dengan menyediakan sebuah tas kamera. Fasilitas tersebut tentunya merupakan kenyataan yang diharapkan.

Sunday, August 28, 2016

Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah Angka Pengangguran

Tidak pernah mencicipi pendidikan di bangku kuliah, namun mampu menoreh namanya pada daftar rekor MURI sebagai pembatik termuda yang memiliki toko batik terluas dan terbesar. Filosofi bisnisnya pun cukup sederhana, ungkapnya kepada Harian Pikiran Rakyat (13/06/2016), "Kerja Keras dan kemauan untuk maju serta berani mengambil resiko."   Pak Ibnu Riyanto, 28, dulunya begitu rajin menawarkan bahan baku batik berupa kain putih atau kain mori ke setiap pengrajin Batik di Cirebon. Pada tahun 2006, ia mulai memberanikan diri untuk berjualan batik di Jakarta. Akhirnya KESUKSESAN begitu mudah ia raih setelah terbentuknya perusahaan Batik Trust Me (Terus Bersemi). Kini setelah 5 tahun berjuang, Pria kelahiran 1 Oktober 1988 berhasil memiliki gerai batik berukuran 500 m2 pada berbagai Mall di Nusantara.
Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah
Angka Pengangguran
Sulit rasanya jika membayangkan seorang pria muda sudah bisa menjadi pengusaha sukses dengan penghasilan sangat lumayan. Apalagi jika pencapaian tersebut diperoleh dari keringan sendiri tanpa warisan kekayaan harga orang tua.

Pria dari Jawa Barat berikut benar-benar belajar dari awal sejak ia mulai jatuh cinta dengan baik. Aneka motif, berbagai desain yang menarik, hingga pola-pola batik modern. Semuanya tersaji tuntas pada setia gerainya di berbagai kota. Melalui bendera usaha, Batik Trusmi, Pak Ibnu Riyanto, 28, mulai menjalankan bisnis ini sejak 5 tahun lalu.

Thursday, August 25, 2016

Si Anak Desa dari Keluarga Miskin di Ngargosari, Mengarsiteki Minyak Atsiri ke Pasar Dunia

Di tahun pertama sesampainya di Yogyakarta, Pak Khafidz Nasrullah, 27, merelakan dirinya untuk setiap hari tidur di Masjid karena tidak punya uang untuk menyewa tempat kos. Pada tahun berikutnya, ia sudah mampu membayar semua kebutuhan hidup dan pendidikan berkat usaha gerobak angkringan. Saat ini, pendapatan sebesar 2 Milyar/Bulan bukanlah merupakan suatu hal yang mustahil. Minyak Atsiri produksinya telah tersebar ke berbagai benua di Planet Bumi. Mau tahu lebih banyak tentang hiruk pikuk kesuksesannya? Silahkan anda simak pada tulisan berikut.
Si Anak Desa dari Keluarga Miskin di Ngargosari, Mengarsiteki Minyak Atsiri
ke Pasar Dunia
Raihan rencana yang sepertinya tidak mungkin untuk bisa digapai. Pak Khafidz Nasrullah, 27, terlahir sebagai anak desa dari kampung yang terpencil, bersama lingkungan keluarga yang bisa dikatakan miskin. Kira-kira 18 kilometer dari Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.

Mayoritas penduduk di desanya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh di suatu perkebunan. Belum lagi, ia hanya memiliki pengalaman kerja sebagai penjual angkringan saat menempuh pendidikan di Yogyakarta. Plus, penjual burung kenari. Serta, pengangkut barang-barang anak kos yang mau pindah.

Tuesday, August 23, 2016

Budaya Nusantara?? Ternyata si Pedagang Asongan Lulusan Kelas 3 SD Mau Menjawabnya

Di Pojok Bengkel Jl. Kiara Condong, Bandung, Pak Riki Supriyadi, 32, tengah menyelaraskan nada gamelan. Tampak anak desa lulusan kelas 3 SD berkonsentrasi mendengar suara yang mengalun. Kemudian pemilik Kios Dadeh Bandar Seni berbicara menggunakan bahasa Sunda dengan 15 pegawainya. Berkali-kali ia melakukan hal yang sama. Lelaki berusia 32 tahun tersebut ternyata sudah menghasilkan ratusan gamelan hanya dalam kurun waktu 2 tahun sejak 2014.
Anda Merindukan Budaya Nusantara? Ternyata si Anak Desa Lulusan Kelas
3 SD Mau Menjawabnya?
Begitu indah mengenal seni gamelan. Membiarkan jari-jari mungil menari lincah di atas instrumen. Kumpulan seniman pun terlihat begitu kompak memainkan alat-alat musik khas Jawa tersebut.

Sesuai maknanya, banyak orang menginginkan seni dan budaya Indonesia tidak terkikis karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang arti penting yang telah mereka miliki. Harapan nyata yang ada ternyata direspon secara positif oleh seorang wong cilik dari Jawa Barat.

Sunday, August 21, 2016

Pak Sugianto Tandio, 52, Mengembangkan Plastik Alami Pertama Di Dunia Berbahan Singkong

Manajemen modern yang diperkenalkan oleh Pak Sugianto Tandio, 52, mampu secara nyata menghasilkan lonjakan pendapatan bagi perusahaan. Tepat di tahun 2009, PT Tirta Marta berhasil mengantongi omzet sebesar US$ 10 juta/ bulan, tulis Harian Kontan (16/11, 2012). Berbagai segmen pasar di dalam negeri dan luar negeri pun berhasil dikuasi dalam tempo waktu 1 (satu) tahun kerja.
Pak Sugianto Tandio, 52, Mengembangkan Plastik Alami Pertama Di Dunia
Berbahan Singkong
Alat bungkus yang sangat fleksibel dan sangat serasi dengan gaya hidup masyarakat modern, kantung plastik terbukti memiliki ketahanan lebih baik dibandingkan pembungkus alternatif lainnya. Plus dari sisi biaya produksi, harganya yang tidak terlalu mahal.

Namun besarnya persentase sampah anorganik termasuk plastik, yang diperkirakan 9,8 milyar lembar setiap tahunnya, membuat pemerintah terus mendorong produsen produk apapun untuk menggunakan plastik yang mudah terurai.

Thursday, August 18, 2016

900 Mantan PSK dari Gang Dolly Berhasil Meraih KEMERDEKAAN Berkat Pelatihan Kerajinan

900 Mantan PSK dari Gang Dolly Berhasil Meraih KEMERDEKAAN Berkat
Pelatihan Kerajinan
Pelacur acapkali diidentifikasikan sebagai kehidupan amoral, sesat, bahkan jauh dari keyakinan beragama. Jadi, apa yang sebenarnya dirasakan pelacur ketika melakukan aktivitasnya? Ya, pelacur bukanlah profesi yang diingankan dengan sepenuh hati.

Tindakan yang mereka jalani merupakan keterpaksaan sebagai akibat dari ketiadaan pilihan. Seringkali dianggap sebagai makhluk hina dina, dan diam-diam ditiadakan dalam peta interaksi kemanusiaan. Fakta tak terbantahkan pun muncul ke permukaan saat jaringan mafia prostitusi yang tak henti-hentinya menghisap sumber daya tubuh mereka.

Monday, August 15, 2016

Anak Tidak Pernah Sekolah Berhasil Mengkreasikan Miniatur Vespa dari Limbah Sampah

Anak Tidak Pernah Sekolah Berhasil Mengkreasikan Miniatur Vespa dari
Limbah Sampah
Kumpulan sampah kaleng. Apa yang sempat terlintas dari pikiran kita saat melihatnya? Dibuat begitu saja atau mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk dijual kepada pengumpul dan mereka lah yang akan mengembalikan barang tersebut ke pabriknya untu diolah kembali.

Mungkin proses ekonomi yang ada akan selalu dikatakan benar. Namun, setelah anda memperhatikan keberhasilan yang bisa dicapai oleh Pak Ujang Mulyadin, 41, dalam mengolah limbah kaleng. Sikap skeptis (ragu-ragu) yang berasal dari kurangnya informasi akan selekasnya anda tinggalkan untuk kemudian menghasilkan karya yang mumpuni.

Saturday, August 13, 2016

Semenjak di tendang oleh ayahnya dari ruang bawah tanah, Spokeo Mampu Meraih Sukses

Lahirlah Spokeo dari sebuah Ruang Bawah Tanah pada tahun 2006. Namun Spokeo nyaris bangkrut di tahun 2008, Tim tidak menemukan cara yang sesuai untuk menghasilkan keuntungan dan secepatnya mereka kehabisan ide. Tapi semenjak ditendang oleh ayahnya Pak Harrison Tang, 33, dari ruang Bawah Tanah, Spokeo mampu berkembang pesat dengan mengantongi dana aktif sebesar US$ 80 juta di tahun 2015.
Semenjak di tendang oleh ayahnya dari ruang bawah tanah, Spokeo Mampu
Meraih Sukses
Saya sangat mendambakan untuk bisa menceritakan bila saya pernah berbicara di kantornya. Dimana saya pun mampu merasakan secara langsung tentang adanya pemikirian yang positif untuk Globe dan acapkali menari bersama setiap saat ketika bekerja.

Pak Harrison Tang, 33, merupakan salah satu pendiri dan sosok dibalik kesuksesan Spokeo. Media sosial yang mampu menyajikan semuanya secara terperinci tentang segala hal, termasuk diri anda. Berbagai kepentingan di masyarakat pun bisa dengan mudah menggunakan layanan yang telah memiliki database yang lengkap, sumber direktori online yang telah tersusun, dan berbagai jaringan sosial yang berhubungan.

Thursday, August 11, 2016

Hanyalah Lulusan Kelas 4 SD, Tapi Sukses Membangun 900 Bank. Itulah Pak Masril Koto, 42,

Potensi besar dari Bank Petani telah menggiring Pak Masril Koto untuk membentuk sebuah lembaga keuangan bagi para petani di kampungnya. Tapi si Anak Desa hanyalah lulusan kelas 4 SD. Sempat ia bekerja di Universitas Trisakti, Jakarta Timur, namun tidak pernah menjadi mahasiwa atau staf pengajar. Berkat pengalamannya tersebut, ia balik kampung dan saat ini, LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis) barunya telah berkembang menjadi 550 unit untuk membantu 2.000 petani di seluruh wilayah Sumatera Barat. Adapun total asetnya mencapai Rp. 250 Milyar per tahunnya.
Hanyalah Lulusan Kelas 4 SD, Tapi Sukses Membangun 900 Bank. Itulah
Pak Masril Koto, 42,
Niat membantu sesama, apa yang perlu dibantah lagi, kawan? Sadar akan kemampuan diri, lantas tidak berhenti untuk melangkah. Itu termasuk teori Ekonomi juga lo . . .oooo. Untuk kemudian menjaga komunikasi dengan relasi dan mempertahankan stabilitas lingkungan.

Pak Masril Koto, 42, menyadari ada sesuatu yang mengganggu benaknya selama ini. Sekelumit masalah di masyarakat dan kenyataan tersebut adalah Masa Depan kita semua. Padahal dia hanyalah seorang warga Negara Indonesia yang hanya sempat merasakan pendidikan akhir di tingkat terdasar.

Tuesday, August 9, 2016

Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra

Berbeda dengan tas pada umumnya, tas kamera dari Badrun Junior dilengkapi dengan sekat-sekat dari busa tebal yang bisa dibongkar pasang. Keberadaan seat ini melindungi bagian-bagian kamera dari benturan. konon, MEREK TERKENAL dari tas jenis ini sangatlah mahal. Harganya bahkan bisa sampai jutaan rupiah. Jadi, bilamana anda sangat berminat dan ingin membelinya: Saya sarankan untuk melihat-lihat tas kamera yang ditawarkan oleh Pak Ridwan Eka Saputra. Dijamin tidak menyesal dan anda pasti sangat cocok setelah membeli tas kamera di tokonya.
Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra
Menyusuri alam yang terbuka bersama sedikit style yang natural, sangatlah penting. Terlebih iklim geografis di Indonesia yang 70% adalah air dan kepulauan. Banyak para wisatawan tidak bisa menahan dorongan angin yang berhembus. Seakan-akan gerakannya menuntun mereka untuk segera mengabadikan sebuah gambar atau beberapa.

Saat berjalan-jalan entah kemana, kebutuhan akan tas untuk kamera ternyata dirasakan sangat penting. Pasalnya kamera telah menjadi bagian dari setiap jadwal travelling. Tak hanya aman, kebutuhan akan tas kamera juga diperlukan untuk alasan kepraktisan. Entah berguna untuk menyimpan permen, makanan kecil dan kesemuanya, memerlukan suatu tempat khusus agar tidak bingung saat ingin dikonsumsi.

Sunday, August 7, 2016

20 Pesawat Terbang Miniatur buatan Pak Deden Sopian, 47, dipesan oleh Istana Negara RI

Pak Deden Sopian, 47, lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah. Untuk satu minggunya Tiara Flight Miniatur (https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur) mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seprti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.
20 Pesawat Terbang Miniatur buatan Pak Deden Sopian, 47, dipesan oleh
Istana Negara RI
Hujan cukup deras sore tadi, riuh celoteh sang mata air alam seakan membiusku. Terdiam sejenak, namun terus mataku tak berhenti untuk membaca satu demi satu kalimat yang tersusun. Motivasi pun timbul saat perhatian terpojok pada suatu artikel.

Agak terperangah juga ketika artikel saat Harian Detik (01/08/2016) menceritakan bahwa di Cimahi ada workshop pesawat terbang. Tepatnya di Jln. KH. Usman Dhomiri (Cisangkan Hilir) RT 3 RW 8 Kel. Disitulah seorang pria bernama Deden Sopian, 47, bekerja telaten untuk merancang dan membuat pesawat-pesawat tersebut dengan dibantu sejumlah rekan.

Friday, August 5, 2016

Anak Desa dari Bogor dan Pak Hidayah Anka mampu Sukses menjadi Chef, karena Integritas

Ada pepatah yang pernah mengatakan, "Kesempatan adalah Emas." Namun seringkali kita pun bingung tentang bagaimana cara terbaik untuk menerapkannya. Apalagi bercita-cita menjadi Chef handal untuk tingkat Internasional. Kesempatan posting-an kali ini, saya mengetengahkan artikel tentang anak Desa dari Bogor dan Pak Hidayah Anka, 34, telah berhasil mewujudkan impian setiap koki muda di Indonesia. Bagaimana perjalanannya? Silahkan anda simak lebih lanjut pada alamat berikut.
Anak Desa dari Bogor dan Pak Hidayah Anka mampu Sukses menjadi Chef,
karena Integritas
Anda menjadi seorang Chef dan Anda pantas dikatakan sebagai juru masak handal setelah membuat masakan sebanyak ribuan kali. Tentunya, perihal target tersebut memerlukan wadah yang memadai guna menggapai jumlah yang ditentukan.

Jadi, gimana dong? Bila seandainya seorang pelajar dari sebuah sekolah masak ingin mewujudkan cita-citanya. Tentu, aktivitas tersebut tidak hanya memerlukan kemauan dan kerja keras. Kesempatan yang ada juga merupakan faktor yang sangat penting. Oleh sebab itu, ada baiknya anda mengamati terlebih dahulu pada perjalanan karir Warga Negara Indonesia yang satu ini.

Wednesday, August 3, 2016

Creo House bergerak untuk Masyarakat bersama Bakat Alamiah dari Pak William Liu

Selama ini, Pak William Liu tidak pernah kuliah dalam bidang desain grafis. Tergolong rajin untuk belajar dan sejak mahasiswa, ia telah membuka usaha advertising sambil menempuh pendidikan di Universitas Harapan. Kini, ia menjabat sebagai CEO di PT Creo House (http://creohouse.net/) dan usaha tersebut memiliki job list yang cukup sibuk. Permintaan pesanan dari DKI Jakarta yang terus meningkat, selain kota Medan yang memang sejak awal telah menjadi prioritas pasar.
Creo House bergerak untuk Masyarakat bersama Bakat Alamiah dari
Pak William Liu
Hal yang wajar bilamana seorang perancang grafis yang profesional harus selalu siap untuk belajar terus menerus. Tuntutan profesi menawarkan berbagai permintaan konsumen yang musti dijawab. Alih-alih, semua itu dikarenakan dialah Otak dibalik identitas sebuah karya.

Selintas kemudian, seorang pria asal Medan telah berhasil mengembangkan hobinya sewaktu masa SMA. Hal ini dilakukan bukan hanya karena perkembangan zaman yang begitu cepat, tuntutan pasar pun menawarkan solusi yang cukup kooperatif dengan skill-nya.

Monday, August 1, 2016

Mbak Dea Valencia, Umur 20 Tahun Sudah Menjadi Miliarder Termuda Di Indonesia

Masuk TK (Taman Kanak-Kanak) di usia yang belum genap 2 tahun atau tepatnya 22 bulan. Usia 5 tahun sudah mengikuti pendidikan SD. Hanya 2 tahun menyelesaikan masa pendidikan di SMP serta 2 tahun pula di SMA. Masuk kuliah umur 15 TAHUN dan meraih gelar kesarjanaan pada usia 18 tahun. Kini, usaha batiknya yang bernama Batik Kultur memiliki omzet Rp. 3,5 Milyar per tahun, sekaligus sudah mampu memiliki pasar di laur negeri: Australia, Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Jepang, Singapura, Belanda, dan Jerman.
Mbak Dea Valencia, Umur 20 Tahun Sudah Menjadi Miliarder Termuda
Di Indonesia
Tidak ada karir seorang pengusaha yang dapat berhasil tanpa bantuan dari orang-orang yang tepat. Para pengusaha muda yang telah sukses tentunya sangat mengerti betul tentang aturan ini. Mereka memanfaatkan kecermatan kelompoknya untuk membangun sebuah kredibilitas.

Langsung saja kita mengamati sosok Mbak Dea Valencia, 22. Seorang gadis belia yang manis, lucu, cantik, dan sangat cerdas. Pengalamannya berbisnis memberikan pelajaran: Jika ingin sukses bangunlah bisnis bersama komunitas. Dan memang, sejak awal ia sudah rajin untuk perduli tentang segalanya dari lingkungan sekitar, sampai bersedia untuk merangkul setengah karyawannya berasal dari penyandang cacat.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube