Monday, June 20, 2016

Limbah Kerang Yang Mendunia: Untungnya Rp. 15 Juta Per Bulan

Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang diperuntukkan bagi wisatawan Bali, hasil kerajinan tangan masyarakat Pulau Serangan diekspor ke Yunani, Maladewa, Amerika Serikat, Jepang, dan Amerika Latin (Republik Dominika dan Panama). Kerajinan dijual dengan harga Rp. 20 ribu untuk aksesoris perhiasan, perkakas rumah tangga, gantungan kunci, bingkai foto, penutup lampu, manik-manik, dan Rp. 250 ribu untuk patung. Adapun limbah kerang didapat dengan harga Rp. 25.000/kilo untuk kerang kuning dan Rp. 30.000 untuk kerang hitam.
Limbah Kerang Yang Mendunia: Untungnya Rp. 15 Juta Per Bulan
Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ibarat dua sisi mata uang bagi para pelaku usaha. Di satu sisi, pelemahan rupiah bisa membuat pengusaha yang mengandalkan pasokan bahan baku impor, semakin sempoyongan. Di sisi lain, pelaku usaha yang mengandalkan pasar ekspor mampu meraup laba sebesar-besarnya dari selisih yang ada.

Efek positif dan efek negatif! Semuanya pernah dirasakan oleh pengusaha dari Bali, namanya Pak Imade Kanan Jaya. Omzet rata-rata usaha miliknya pernah meraih keuntungan sebesar Rp. 500 Juta/bulan, sebelum kejadian bom Bali. Setelah tragedi, angka tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu Rp. 15 Juta/bulan. Papar pemilik Ayu & Bagus Collection kepada Neraca, "Sebelum bom Bali, karyawan banyak. Sekarang di kelompok ada 18 orang. Kita bekerja berdasarkan order."

Namun semua pelajaran tersebut membuat dia semakin lebih kuat. Pak Imade mengungkapkan pihaknya menggunakan strategi khusus untuk mengatasi keadaan yang ada. Ia tidak menggunakan kerang utuh atau kualitas nomor satu, melainkan limbah kerang yang biasanya terbuang di dasar laut. Kerang terlebih dulu dibersihkan dengan sabun atau langsol, lalu dibentuk sesuai dengan corak dan warnanya. Dari limbah kerang bisa dibuat aneka aksesoris perhiasan dari patung yang unik.

Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang diperuntukkan bagi wisatawan Bali, hasil kerajinan tangan masyarakat Pulau Serangan diekspor ke Yunani, Maladewa, Amerika Serikat, Jepang, dan Amerika Latin (Republik Dominika dan Panama). Melalui 4 (empat) orang pengrajin yang kebanyakan masih anggota keluarganya, usahanya mampu membuat sedikitnya 200 kerajinan untuk setiap minggunya.

Kerajinan dijual dengan harga Rp. 20 ribu untuk aksesoris perhiasan, perkakas rumah tangga, gantungan kunci, bingkai foto, penutup lampu, manik-manik, dan Rp. 250 ribu untuk patung. Adapun limbah kerang didapat dengan harga Rp. 25.000/kilo untuk kerang kuning dan Rp. 30.000 untuk kerang hitam.

"Kehadiran para pengrajin ini secara tidak langsung mampu menjadikan pantai-pantai di Pulau Serangan terlihat bersih," Ujar Koordinator Rumah Kerang King Saguna Jaya saat berbincang-bincang dengan Harian Antara News, "Serbuk sisa pemotongan cangkang kerang masih bisa kami manfaatkan lagi untuk kerajinan lain, seperti mutiara imitasi dan bahan kosmetik."




Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang diperuntukkan bagi wisatawan Bali, hasil kerajinan tangan masyarakat Pulau Serangan diekspor ke Yunani, Maladewa, Amerika Serikat, Jepang, dan Amerika Latin (Republik Dominika dan Panama). Kerajinan dijual dengan harga Rp. 20 ribu untuk aksesoris perhiasan, perkakas rumah tangga, gantungan kunci, bingkai foto, penutup lampu, manik-manik, dan Rp. 250 ribu untuk patung. Adapun limbah kerang didapat dengan harga Rp. 25.000/kilo untuk kerang kuning dan Rp. 30.000 untuk kerang hitam.Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang diperuntukkan bagi wisatawan Bali, hasil kerajinan tangan masyarakat Pulau Serangan diekspor ke Yunani, Maladewa, Amerika Serikat, Jepang, dan Amerika Latin (Republik Dominika dan Panama). Kerajinan dijual dengan harga Rp. 20 ribu untuk aksesoris perhiasan, perkakas rumah tangga, gantungan kunci, bingkai foto, penutup lampu, manik-manik, dan Rp. 250 ribu untuk patung. Adapun limbah kerang didapat dengan harga Rp. 25.000/kilo untuk kerang kuning dan Rp. 30.000 untuk kerang hitam.Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri yang diperuntukkan bagi wisatawan Bali, hasil kerajinan tangan masyarakat Pulau Serangan diekspor ke Yunani, Maladewa, Amerika Serikat, Jepang, dan Amerika Latin (Republik Dominika dan Panama). Kerajinan dijual dengan harga Rp. 20 ribu untuk aksesoris perhiasan, perkakas rumah tangga, gantungan kunci, bingkai foto, penutup lampu, manik-manik, dan Rp. 250 ribu untuk patung. Adapun limbah kerang didapat dengan harga Rp. 25.000/kilo untuk kerang kuning dan Rp. 30.000 untuk kerang hitam.



No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube