Saturday, June 4, 2016

Hijrah Purnama Putra Berhasil Mengolah Sampah Untuk Menjadi Kerajinan Bagi Masyarakat

Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.
Hijrah Purnama Putra Berhasil Mengolah Sampah Untuk Menjadi Kerajinan
Bagi Masyarakat
Pernahkah anda berfikir tentang bagaimana caranya mengolah limbah sampah menjadi beragam suvenir dan kerajinan. Bahkan menjadi sumber penghidupan yang mampu menghasilkan puluhan juta rupiah untuk tiap bulan bagi masyarakat.

Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra, 33, menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.

Mengolah limbah sampah sehingga bernilai ekonomi tinggi, Sang Putra Aceh melanjutkan mimpinya dengan membuat Unit Bank Sampah (UBS) yang bernama, Butik Daur Ulang. Yang tak kalah membuat bangga, Pak Purnama telah mampu membuka lapangan pekerjaan untuk 2.500 orang. Mereka berkumpul menjadi 205 kelompok untuk kemudian menukarkan setiap lembaran sampahnya seharga Rp. 10 s/d Rp. 70 ke UBS dan bisa mencairkannya dalam bentuk uang setelah 3 bulan kemudian.


Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.
Hijrah Purnama Putra Berhasil Mengolah Sampah Untuk Menjadi Kerajinan
Bagi Masyarakat

Sungguh cita-cita yang luhur. Kini, usaha dari pria kelahiran 24 November 1983 telah menghasil 90 jenis produk dengan mempekerjakan 14 karyawan. Adapun harga barangnya memiliki penentuan yang cukup bervariasi, dari Rp. 6.000 sampai dengan Rp. 275.000 per komoditi. Contohnya: tas sekolah, tas laptop, tas ransel, bros, gantungan kunci, miniatur, mainan anak-anak, tempat pensil dan sebagainya.

Dengan demikian, rata-rata omzet yang dapat dikantongi mencapai lebih dari Rp. 25 juta per bulan. Setelah laporan keuangannya dikurangi oleh biaya pendidikan bagi masyarakat, edukasi daur ulang, gaji dan operasional. "Kalau omzet yang penting kita bisa buat bayar gaji karyawan kita saja sesuai UMR Sleman," ungkap Pak Purnama kepada Harian Detik.

Apakah anda tertarik mengolah sampah di sekitar anda? Silahkan lihat langsung hasilnya di Jl Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.


Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.

Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.

Sejak tahun 2011, Hijrah Purnama Putra menghasilkan beragam produk olahan yang mampu menembuh pasar lokal dari Aceh hingga Papua. "Kita mulai kumpulkan kemasan plastik sejak tahun 2005, awalnya dari burjo yang menjual mi instan kemasan plastik. Nah baru tahun 2009 bisa dimanfaatkan untuk tas yang saat itu akan dipakai seminar," tutur Dosen Teknik Lingkungan di UII, Yogyakarta kepada KR Jogja, Jumat 11 Maret 2016.




No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube