Sunday, September 3, 2017

Anton Prasetyawan, Anak Desa yang Berhasil merubah Bambu menjadi sekuat Baja


Bambu bisa dikatakan tanaman yang mudah ditemukan pada berbagai pelosok pulau di Nusantara. Tanaman ini merupakan komoditas andal yang siap memajukan seluruh desa di Indonesia. Apalagi setelah kita mengetahui bahwa Negara kita memilii 12 persen ragam bambu dunia.

Jenis tanaman ini sangat mudah ditanam dan cepat tumbuh. Baik dengan sistem stek, cangkok, ataupun kultur jaringan. Caranya, bambu dipotong sekitar 10 cm dari ruas atas dan bawah. Lalau ditancapkan ke dalam tanah. Maka dalam beberapa minggu, akan tumbuh tunas di bagian buku-bukunya.

Tumbuhan jenis ini mampu menyimpan cadangan air tanah lebih banyak. Sehingga ekosistem yang ditanami bambu akan memiliki air tanah lebih bersih. Beberapa species bambu bahkan bisa menyerap hingga 12 ton karbondioksida untuk perhitungan per 1 hektar. Serta, paling banyak melepaskan oksigen, yakni 35 persen lebih banyak ketimbang pohon lain.

Di banyak daerah pedesaan di Indonesia, bambu muda alias rebung kerap digunakan sebagai bahan untuk dikonsumsi alias menjadi panganan bagi beberapa jenis masakan, seperti sayur lodeh, gulai, hingga isian lumpia. Tidak terlupa untuk sektor perlengkapan dan keindahan. Berkat kualitas dan ketahanan yang dimiliki, bambu juga bisa dijadikan sebagai media peralatan rumah tangga, aneka karya seni, maupun alat transportasi.

Selain murah dan elastis. Dalam perannya di dunia bangunan, bambu memiliki kemampuan untuk dapat menahan tekanan dan guncangan lebih besar ketimbang kayu, bata, ataupun beton. Hingga saatnya fleksibilitas kekuatan akan tanaman bambu berhasil mengajak sebuah lembaga pendidikan di Jawa Timur untuk mau menuliskan sebuah catatan penting. Kebetulan penemuan tersebut berasal dari Warga Desa's yang dibantu oleh kedua dosennya.

Menjalani masa kecil di daerah pedesaan, justru membuat si Anak Desa asal kecamatan Dampit, kabupaten Malang menjadi pribadi yang tegar dan mandiri. Lahir dari keluarga yang serba kekurangan membuat pria kelahiran 15 Maret 1992 ini tidak ingin tinggal diam. Terbukti, makna ekosistem yang alamiah di desanya benar-benar mampu menginspirasikan. Bahkan, dia berhasil menciptakan karya yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan oleh banyak orang.

Semua penemuan ini berasal dari kesempatan pendidikan yang pernah ia raih pada Fakultas Teknik Sipil di ITN, Institut Teknologi Nasional Malang (2012 - 19 Maret 2016), bersama tanaman dari keluarga Graminae yang memiliki 80 genus dan 1.400 spesies.

"Kepada Bapak Ibu ku. Trimakasih Untuk segala doa yang tak pernah kau putus Untuk Anakmu ini,,,,Doa Mu telah mendampingiku dalam setiap perjalanan ku slama 3,5 tahun ini Pak,,,Bu,,, Ketika Raga Dan fikiran Ini mulai lelah dalam proses, kujadikan Senyum dan suaramu menjadi Air yang menyegarkan Semangat ini, menegakkan tekad ku kembali Untuk Menjadi Putra Mu yg Layak kau banggakan."
Anton Prasetyawan, Anak Desa yang Berhasil merubah Bambu menjadi
sekuat Baja
"Kepada Bapak Ibu ku. Trimakasih Untuk segala doa yang tak pernah kau putus Untuk Anakmu ini,,,,Doa Mu telah mendampingiku dalam setiap perjalanan ku slama 3,5 tahun ini Pak,,,Bu,,, Ketika Raga Dan fikiran Ini mulai lelah dalam proses, kujadikan Senyum dan suaramu menjadi Air yang menyegarkan Semangat ini, menegakkan tekad ku kembali Untuk Menjadi Putra Mu yg Layak kau banggakan."

Cerdas dan Kreatif secara Alamiah.

Jangan takut, bila memang ingin meraih kesuksesan. Meskipun berstatus Warga Desa (World's) dari keluarga miskin, banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menyelaraskan program studi dengan usaha atau kerja. Dan hasilnya sungguh di luar dugaan.

Berikut di bawah ini, perjalanan wawancara saya dengan Pak Anton Prasetyawan. . . .

"Iya Pak, saya anak buruh tani. Dri kluarga biasa," begitu tutur beliau saat mengawali wawancara dengan saya, Clenoro Suharto di Facebook account (15/08/2017).

Sblm kuliah, saya prnh bekerja di Indomaret. 6 bulan.. Lalu bulek saya liat saya krja jdi pramuniaga. Kasihan dan Sayang sama semangat saya untuk sekolah.

Akhirnya saya dibiayai kuliah.
Wktu kuliah, saya sambil jualan aksesoris spda motor.
Bantu dosen
Proyek kcil'an..

Smstr 3 saya mulai jadi asisten dosen asisten lab... Ikut proyek dosen..
Akhirnya dgn smngt tinggi krna dorongan keadaan yg mngharuskan saya scptnya lulus (trkait biaya?)
Saya bsa lulus 3,5 tahun.

Skripsi saya tntng penelitian.
Bkrjasama dgn dosen. Dgn mndapat biaya dri DIKTI hingga akhirnya selesai dgn membnggakan. Yag mana hsil pnlitian saya memberikan ilmu baru buat masyarakat. Terkait dunia konstruksi.

1 bulan saya lulus akhirnya saya dtrima kerja di PT. Jatim Mustika Sarana Steel Surabaya (PT. JMSS) sbagai site manager poryek hingga skrg.
Dgn hasil krja slama ini saya bisa membhgiakan orng tua dan kluarga..
Tntunya bisa mengangkat tarap ekonomi kluarga pak..

Latar belakang apa ?? Yang bisa membuat anda memiliki Ide. . .Bambu bisa sekuat Baja

Smkin brkmbngnya sektor pmbngunan.. Membuat bahan bangunan khususnya baja smkin tinggi hrganya. Akhirnya trpiirkn ide mmnfaatkn bambu sbagai tulangan pada struktur beton (Yg mana pada jaman dulu..) orng sudah mmnfaatkn bambu sbagai tulangan pada struktur sdrhana, misal jmbatan.. Pendek..

Selain mahal, Baja juga tidak dapat diperbaharui. . . .Apakah memang bambu ?? Mampu menggantikan kemampuan dari Besi Baja menurut kapasits harga, kualitas, umur, dan daya tahan, serta perkembangan penggunaannya bagi masa depan pembangunan.
Atau sebenarnya, masih banyak pilihan jenis kayu yang bisa diperbaharui. Sehingga tidak hanya bambu yagn dapat menggantikan peran Besi Baja.

Peran baja diprcya sejak lama mmpi menahan daya tarik yg bkrja.

Dri segi ktahanan... Dalam pnlitian sudh ditmukn prlkuan agar bambu tidak mngalami hancur serat dgn prlkuan pngeleman mnggunkn epoksi. Dgn bgitu serat akan trjaga.. Slama pngeleman mnyeluruh ksgala sisi.

Untuk hrganya sgt murah.. Krna Indonesia mrupkn ngra maritim.. Yg mana bambu dtmui dmna"

Dri pnlitian bambu mndptkn kekuatan perbandingan 1:4. Dgn bgtu. . .
Jika dalam 1 kolom beton.. Biasanya diisi 4 buah besi baja.
Dapat dgntikn dgn 16 buah bambu dgn diameter sama

Pngurngn jumlah bambu bsa dilakukan.. Dgn mmperbesar diamter bambu.. Dan mmberikan lilitan kawat scara spiral pda keliling prmukaan..

Dsni saya jlaskn bhwa prlkuan bmbu.
Dgn cara
1.Pngleman mnggunkn Epoksi untuk mnjga kadar air dan serat.
2.bambu dibtuk bulat mnysuaikan bntuk baja.
3.Untuk mmberikan kekuatan lekat bambu dililit dgn kawat bendrrat diameter 1 mm dgn jarak lilitan 3 mm.

Dgn bgitu mndptkn kkuatan 1:4 dri baja.

Pembuatan bahan bambu dengan beton untuk mendapatkan kekuatan maksimal lekatan antara bambu dengan beton, apabila diberikan gaya tarik.
Anton Prasetyawan, Anak Desa yang Berhasil merubah Bambu menjadi
sekuat Baja
Pembuatan bahan bambu dengan beton untuk mendapatkan kekuatan maksimal lekatan antara bambu dengan beton, apabila diberikan gaya tarik.

Baik. . Apakah karya anda berupa "Bambu sekuat Baja" kini telah banyak digunakan ??

Saat ini. Pnlitian saya msh btlnjut .. Mnjdi pnlitian adek tingkat.. Dan mdapatkn dana dri Dikti juga.

Untuk pmnfaatan msh belum.
Namun.. Refrensi ini sudah mnjadi pngthuan baru. Dan msh trus mnjdi pnlitian.

Sblm adanya pnlitian saya...
Masyarkt sudah bnyak yg mmnfaatkn bambu sbagai struktur dalam bngunan sdthana.. Namun tnpa mmberikan prlkuan yg saya lakukan.

Bagaimana caranya anda bisa lulus dari ITN, Institut Teknologi Nasional Malang dengan sangat cepat, yakni 3,5 tahun ?

Sejak awal smster saya berusaha mengambil sks penuh pada 24 sks.
Meski bnyak dri tmn seangkatan saya ragu akan hal tiu saya mmberanikan diri untuk mencoba nya. Dan akhirnya saya dpt mnyelesakkannya tnpa mengulang (SP).

Hingga smstr 6, saya mndpt ksmptn program proposal skripsi.. Dan smster 7 saya brhsil mnyelesaikn skripsi saya.




"Bngga klo liat koran Malang. G nyangka skli, saya anak desa bsa masuk Koran," tulis Pak Anton di Facebook chatting saat  mensyukuri kehadiran namanya di Koran Malang (Minggu, 20 Maret 2016).








Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.

Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.

Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.

Kebiasan hidup sejak keci di pedesaan membentuk Pak Anton Prasetyawan menjadi pribadi yang jeli melihat peluang dan tegas dalam mengambil keputusan. Yakin akan prospek pohon bambu yang cerah, dia memberanikan untuk mengajukan ide tentang (Merubah Bambu menjadi Besi Baja." Semua penemuan ini dilakukan sejak ia menempuh pendidikan di (ITN) Institut Teknologi Nasional Malang.


Sumber penulisan:
https://m.timesmalang.com/read/19629/20170723/201636/permukaan-bambu-bisa-gantikan-baja-pada-konstruksi-beton/
http://itnmalangnews.com/demi-green-technology-dosen-itn-malang-teliti-bambu-dengan-pengasaran-sebagai-pengganti-tulangan-baja/
https://new.itn.ac.id/2017/06/17/terapkan-green-technology-dosen-itn-malang-kembangkan-bambu-sebagai-alternatif-pengganti-tulangan-baja/
https://image.isu.pub/160412020424-8459e26208777d1bfb964ce593999f0d/jpg/page_1.jpg
http://m.timesaustralia.com/read/152604/20170723/201636/permukaan-bambu-bisa-gantikan-baja-pada-konstruksi-beton/
http://www.timesnusantara.com/baca/152812/the-lecturer-of-itn-uses-bambu-as-steel-replacement-in-construction/
http://warga-desa-worlds.blogspot.com/2017/08/anton-prasetyawan-anak-buruh-tani.html


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube