Wednesday, September 6, 2017

Belalang Kayu, apa tuh ??. . . Berbahaya, Namun dapat diolah menjadi Kerupuk


Selama ini, belalang kayu hanya dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Memang, belum mempunyai nilai tambah yang besar, karena masih terbatas dari segi harga maupun jumlah produksi. Kini di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk.

Belalang kayu merupakan serangga herbivora berwarna cokelat yang termasuk ordo Orthoptera, dan banyak ditemui pada pohon turi, ketela, jati, dan sebagainya. Belalang bisa diolah menjadi kerupuk.

Niken Nur Chsanah bersama 2 temannya, Fauziah Insani Nurhayati, dan Fin Narsih dari Fakultas Pendidikan Ekonomi FE UNY, serta Tohari dari prodi Kimia FMIPA UNY, melakukan penelitian terhadap belalang yang banyak hidup di wilayah hutan di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dalam upaya pemanfaatannya berupa diversifikasi produk pangan manusia yang sudah populer dan digemari masyarakat banyak, yaitu kerupuk.

Hasil penelitian menunjukkan, di dalam 100 gram belalang dewasa mengandung protein 23,6 gram, lemak 6,1 gram, calsium 35,2 miligram, dan 5 miligram besi. Belalang merupakan sumber protein yang lebih baik dibandingkan sapi, ayam, atau pun babi. Tak kalah penting, belalang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.

Masyarakat pun menganggap hewan bernama latin Melanoplus cinereus sebagai hama yang mampu merusak tanaman karena ludahnya yang mengandung racun, dapat merusak desaunan, dan bukan bahan makanan bergizi, apalagi berprotein. Namun protein hewani berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup, serta memberikan manfaat pertumbuhan sel-sel organ tubuh.

Mengkonsumsi belalang dalam jumlah banyak ternyata juga dapat melangsingkan tubuh.

OBat untuk berbagai Penyakit.

Belalang juga mempunyai khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sakit kuning, sesak nafas karena batuk, setep/kejang, dan infeksi sumsum tulang. Belalang termasuk hewan yang halal. Selama ini, produk kerupuk hanya digunakan sebagai makanan kudapan yang bersifat hiburan dan nyaris tanpa memperhatikan nilai maupun mutu gizinya.

"Dengan adanya pemanfaatan belalang kayu yang kaya protein dan diaplikasikan sebagai bahan baku dalam produk kerupuk, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah yang berguna bagi masyarakat," ujar koordinator kelompok, Mbak Niken Nur Chasanah kepada Harian Kompas (29/07/2013).

Ditambahkan Fauziah, kerupuk belalang kayu belum dikenal masyarakat maka perlu strategi pemasaran yang baik. Salah satunya dengan memberikan cita rasa khas tanpa menghilangkan kandungan belalang kayu tersebut. "Memberikan pula warna alami tanpa pewarna buatan dan dikemas secara menarik," tuturnya.

Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuatnya, antara lain belalang kayu, tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, dan gula pasir.

Jelasnya kemudian tentang metode kerja penggunaan Melanoplus cinereus hingga berdaya guna kepada Harian Liputan 6 (29/07/2013), "Caranya, belalang kayu di rebus, kemudian dibersihkan kotorannya, dihilangkan sayap dan kaki belakangnya, lalu diblender."




Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk yang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk yang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk yang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.

Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk yang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk yang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.Di tangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, belalang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerupuk yang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah.



Sumber penulisan:
http://health.liputan6.com/read/651803/mahasiswa-uny-olah-belalang-kayu-menjadi-kerupuk
http://www.jitunews.com/read/10656/kerupuk-dari-belalang-berani-coba
http://kabarinews.com/kerupuk-belalang-kaya-protein-karya-mahasiswa-uny/57571
http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/431956-mahasiswa-uny-olah-belalang-jadi-kerupuk
http://www.pikiran-rakyat.com/kuliner/2013/07/27/244439/kerupuk-belalang-menjadi-camilan-baru
http://kabarkampus.com/2013/07/kerupuk-belalang-kaya-protein-ala-mahasiswa-uny/
https://www.facebook.com/Entrepreneur.Muda.Indonesia/posts/217405978440006
http://palembang.tribunnews.com/2013/07/29/mahasiswa-uny-olah-belalang-jadi-kerupuk
http://edukasi.kompas.com/read/2013/07/29/0353475/Mahasiswa.UNY.Olah.Belalang.Jadi.Kerupuk
http://www.antaranews.com/berita/387873/mahasiswa-uny-olah-belalang-jadi-kerupuk http://fmipa.uny.ac.id/berita/abon-belalang.html
http://tabloidsahabatpetani.com/kerupuk-hama-belalang/
http://www.kompasiana.com/pujirismayanti/renyahnya-olahan-belalang_552ffb2c6ea834297c8b457a
https://news.okezone.com/read/2013/07/26/372/843177/kerupuk-belalang-si-hama-yang-bisa-bikin-kurus





No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube